PGRI BONDOWOSO

Jurus Legit Daring Diantara Garing

                                                                                                                                                                   Jurus Legit Daring Diantara Garing

 

 

Dalam kehidupan masa pandem perlu banyak belajar diantara sela-sela sempitnya ruang gerak aktifitas, terkadang tak henti-hentinya pola pikir baru menjadi  tolak ukur agar dapat beraktifitas semaksimal mungkin, Mengapa seperti itu? Sebab tanpa pola pikir yang baru maka motivasi kita untuk menjalani hidup dimasa pandemi ini terkadang membuat semangat hidup menurun, kelelahan otak yang akan terus menguras tenaga seakan-akan terus memburu kita untuk selalu beraktifitas dengan nyaman.

Begitu pula dengan belajar di masa pandemi seperti saat ini ada banyak cara agar belajar ini tidak menjadi monoton dan kaku, memerlukan straregi yang jitu sehingga dalam belajar melalui daring membuahkan hasil yang manis dan maksimal..Pemerintahpun berusaha untuk itu, menjalankan kehidupan yang baru dengan istilah new normal atau kata lain berdamai dengan virus. Maksudnya adalah beraktivitas seperti biasa yang kita jalankan, tetapi harus melewati sekat sebelum lewat yaitu prosedur protokol covid-19 yang sudah ditentukan, agar kita tak terpapar. Tujuan new normal adalah supaya sektor-sektor kehidupan bisa tetap bernafas dan hidup, termasuk di dalamnya sektor pendidikan.

Pembelajaran dimasa pandemi di alihfungsikan kerumah sendiri, melalui belajar mandiri dan bimbingan orang tua serta pengawasan dari guru dalam jaringan dunia maya. Sehingga proses pembelajaran tetap berlangsung sebagaimana mestinya.Pembelajaran dalam jaringan tak ubahnya seperti pembelajaran biasa, berbeda karena tak bisa bertemu raga. Namun, tentulah ada tuntutan ekstra bagi guru untuk bisa memadu dan meramu skenario pembelajarannya. Jika guru tak memvariasikan, lama kelamaan akan terasa garing bagi siswa karena tak menarik perhatiannya. Hari-hari mereka yang sudah bergelut dalam jaringan, menjadi tantangan bagi guru untuk kreatif memainkan peran fungsional dalam proses pembelajarannya.

Oleh sebab itu, guru memerlukan jurus jitu dan legit  dalam pembelajaran biar tak garing dan selalu happy. Salah satu jurus jitu yang dimainkan adalah mengajak siswa menulis pengalaman manis mereka selama belajar di masa pandemi dan hasil tulisan itu di jadikan buku antologi sebagai  hasil karya mereka ditengah corona. Menulis merupakan ungkapan perasan hati dan pikiran kedalam bentuk tulisan. Mengajak siswa menuliskan sebuah karya tulis yang berasal dari pengalaman pribadi merupakan jurus legit sehingga pembelajaran daring tidak garing, Selain itu memberikan kesan tersendiri baginya.   Karya tulis sebagai tempat menuangkan ide kreatif mereka selama dirumah saja.Apa yang mereka lihat, amati dan cermati bahkan mereka alami sendiri di rumah, di lingkungan sekitarnya akan menjadi pengalaman yang berkesan bagi mereka sepanjang hayat, apalagi pada anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar tentunya tulisan dan cerita mereka tertuang dari hati yang tulus dan kejujuran sejati, maka dari itu karya mereka akan menjadi coretan indah yang kan terkenang sepanjang masa.

 

 

Biodata Penulis

Penulis bernama Sri Mulyani S.Pd.I ini Bondowoso. Sehari-hari kegiatannya selain menulis adalah sebagai guru Pendidikan Agama Islam di SDN Kotakulon 1. Sejak itu telah melahirkan 3 buah buku yaitu ”Buku Antologi Terlahir Untuk Mendidik tahun 2018. Buku solo Indahnya Menjadi Insan Mulia tahun 2019, Ceramah Sang Da’I tahun 2020, Selain itu beberapa kali juga pernah tergabung dalam antologi buku bersama penulis nusantara, diantaranya: AntologiTrilogi Penanda Sejarah yaitu Pembelajaran Daring, Surga Kaum Rebahan, Lokdown,  Antologi Lukisan Kala Pandemi tahun 2020, Cermin, Sepercik Goresan Pena tahun 2020. Buku Solo Penantian Di Ujung Sajadah tahun 2021, Antologi Bahasa Ibu nasional tahun 2021