PGRI KABUPATEN BONDOWOSO MENYELENGGARAKANN WORKSHOP KURIKULUM MERDEKA

PGRI KABUPATEN BONDOWOSO MENYELENGGARAKANN WORKSHOP KURIKULUM MERDEKA

Bondowoso. 16/3/2022. Bertempat di Room Meeting SMKN 1 Bondowoso di Jl. HOS Cokroaminoto 110 Kademangan Bondowoso, Pengurus PGRI Kabupaten Bondowoso mengadakan Workshop Kurikulum Merdeka Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Workshop berlangsung dari tanggal 16-18 Maret 2022. Kegiatan ini dilakukan menindaklanjuti aspirasi dari para guru anggota PGRI di Kabupaten Bondowoso, dalam meningkatkan pemahaman para guru atas Kurikulum Merdeka yang telah dilaunching oleh Kemendikbud-Ristek mulai tahun 2022 ini.  Pesertanya adalah perwakilan guru anggota PGRI dari seluruh Cabang PGRI Kabupaten Bondowoso, sebanyak 46 orang dan 7 orang Pengurus MKKS SMP Kabupaten Bondowoso, serta 1 orang Pengawas SMP. Narasumber dalam workshop ini adalah Suci Ike Wahyuni, M.Pd. dan Nurkholis, S.Pd.,M.Pd.. Kedua narasumber merupakan instruktur nasional dan narasumber nasional yang telah lolos dalam seleksi Program Sekolah Penggerak tahun 2021 dan 2022, yang berasal dari Bondowoso.

Workshop dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Dr. Drs. H. Sugiono Eksantoso, MM. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan menyampaikan apresiasi yang luar biasa atas penyelenggaraan workshop ini. Hal ini menunjukkan tanggapnya pungurus PGRI Kabupaten Bondowoso terhadap dinamika perkembangan pendidikan. PGRI harus selalu membuat program-program yang bisa meningkatkan kompetensi para anggotanya.  Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, menargetkan dan melakukan percepatan agar seluruh sekolah di semua jenjang di Bondowoso dalam mengikuti program Sekolah Penggerak di tahun 2022. Melalui workshop ini, guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah akan memahami secara holistik kurikulum merdeka. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum opsional, selain Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat di era pandemi yang dapat dipilih oleh sekolah.

Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Bondowoso, Gito, S.Pd.,M.Pd. menyampaikan pentingnya guru-guru anggota PGRI untuk selalu mengupgrade dan mengupdate kompetensinya. PGRI sebagai organisasi profesi guru akan selalu memfasilitasi dalam mengembangkan, memajukan, meningkatkan kompetensi dan wawasan kependidikan guru di Bondowoso khususnya, seperti amanat yang ada dalam UUD Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005.

Dalam workshop ini disampaikan bahwa dalam berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup lama. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa banyak dari anak-anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Temuan itu juga juga memperlihatkan kesenjangan pendidikan yang curam di antarwilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Keadaan ini kemudian semakin parah akibat merebaknya pandemi Covid-19. Untuk mengatasi krisis dan berbagai tantangan tersebut, maka kita memerlukan perubahan yang sistemik, salah satunya melalui kurikulum. Kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.

Untuk itulah Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama kita alami. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran (Nkh).